Menanti Peran Petani Generasi Milenial
Sensus
Pertanian (2013), jumlah pemuda yang bekerja di sektor pertanian semakin
menurun sepuluh tahun belakangan. Selama satu dekade (periode 2003-2013),
jumlah keluarga petani (termasuk generasi milenial) di dalamnya menurun 5,10
juta, dari 31,24 menjadi 26,14 juta. Arus urbanisasi besar-besaran generasi
milenial ke kota semakin lama semakin tidak terbendung. Kini yang mengawal
kedaulatan pangan dan mengurusi pertanian di desa hanya kaum perempuan dan kaum
lanjut usia. Anak ‘Jaman Now’,
yakni anak-anak muda yang lahir di era komputer yang melek teknologi internet,
aplikasi pada smartphone, dan berbagai produk digital lainnya, masih belum
tertarik tinggal di desa untuk bertani. Sektor pertanian yang diharapkan dapat
mengulang prestasi besar pada 1984, yaitu swasembada beras sekaligus
menggerakkan ekonomi domestik, diprediksi akan kandas jika tidak ada upaya
serius melibatkan generasi melenial di sektor pertanian.
Populasi
penduduk Indonesia yang tergolong generasi milenial sangat besar, diperkirakan
40% atau mencapai 100 juta orang. Jika populasi generasi ini besar dan bisa
mengambil peran secara maksimal di sektor pertanian, bukan mustahil pembangunan
kedaulatan pangan ke depan akan berjalan lebih baik. Strategi utama dilakukan
ialah dengan menyeimbangkan tenaga kerja di sektor pertanian dengan luas lahan.
Teknologi digital yang dipadukan dengan mekanisasi dalam pengolahan lahan,
penanaman, perawatan, dan pemanenan misalnya merupakan alternatif terbaik saat ini.
Kondisi faktual, sebagian besar petani lokal hanya memiliki lahan sawah tidak
lebih dari 0,5 ha dan memiliki perbedaan kemiringan yang cukup mencolok. Mentan Amran Sulaiman mengatakan "Kalau dengan manual mana mau generasi muda terlibat jadi petani. Tapi
dengan memanfaatkan teknologi, Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) yang
terlibat mengembangkan pertanian jumlahnya telah mencapai 200 ribu sampai 300
ribu". Dengan mekanisasi pertanian, merupakan salah satu
komponen penting menuju pertanian modern dalam mencapai swasembada pangan yang
berkelanjutan karena Kementerian
Pertanian menawarkan berbagai fasilitas teknologi di bidang pertanian untuk
mengajak generasi milenial Indonesia berminat menjadi petani. PT. Corin Mulia Gemilang selaku
perusahaan pengembang industri mesin pertanian yang modern & inovatif,
menjawab respon Kementrian Pertanian dengan varian produk seperti : hand corn planter, drip irigation, electric
sprayer, rice transplanter, cultivator, rotavator, tractor dan implement, siap support generasi
milenial yang ingin terjun sebagai petani modern guna mendorong bangkitnya nasionalisme
pembangunan pertanian untuk wujudkan mimpi besar kedaulatan pangan, Jayalah
Pertanian Indonesia !
MAXXI Bekerja, PETANI
Sejahtera ...
Comments
Post a Comment