Sampah Panen Padi, Jangan Biarkan Tak Berarti
Mekanisasi
pertanian yang sudah mulai mendapat tempat di hati petani Indonesia dewasa ini,
semua pandangan tertuju pada kecepatan mesin dalam proses panen, hemat biaya
dibanding menggunakan tenaga manusia (buruh panen) atau potensi hasil yang
didapat karena losses yang rendah. Semua
tertuju pada aktor utama yaitu alsintannya atau dalam hal ini adalah Combine Harvester.
Mekanisme
kerja combine harvester padi adalah jika berjalan maju maka pisau akan memotong
batang padi dan diarahkan ke screw auger
dilanjutkan ke unit perontokan, kemudian ke bagian ayakan baru sampah panen
(batang dan daun) untuk dibuang ke lahan dalam bentuk serpihan.
Pembahasan
kita kali ini adalah, memanfaatkan sampah panen yang pada umumnya dikumpulkan
lalu dibakar, menjadi suatu yang sangat berarti bagi petani. Sebagian kecil ada
yang dimafaatkan untuk humus, juga ada yang dibawa pulang untuk pakan ternak
itupun juga tidak banyak dibandingkan sampah panen yang dihasilkan oleh combine
harvester padi. Tradisi yang umum adalah dikumpulkan lalu dibakar, tentu saja
hal ini berakibat meningkatnya emisi karbon yang menyebabkan pemanasan global. Penurunan produkstivitas lahan sawah
dimungkinkan terjadi karena kejenuhan tanah akibat penggunaan pupuk
kimia/anorganik dalam jangka waktu cukup lama.
Jadi
alangkah baiknya jika sersah / sampah panen padi lebih dimaksimalkan petani
menjadi kompos, karena berpotensi
sangat besar untuk menggeburkan tanah sawah. Mahalnya pupuk kimia seperti Urea, TSP, ZA, SP36 atau KCL, pemanfaatan sampah panen
benar-benar masuk akal dan cerdas. Fungsi kompos sendiri juga banyak antara
lain : memperbaiki sifat fisik-kimia
tanah, meningkatkan kandungan bahan organik serta meningkatkan kesuburan tanah kembali. Produktivitas lahan secara
berkelanjutan mengarah pada efisiensi usaha tani dengan memanfaatkan sumber
daya yang telah tersedia (sampah panen combine harvester padi). Alangkah
indahnya jika petani bisa memanfaatkan sersah / sampah panen ini dengan
maksimal untuk kesuburan tanah sawah sebagai bidang usahanya. Tanah subur,
tanaman budidaya pun berpotensi hasil tinggi.
Comments
Post a Comment