Pesemaian Padi Untuk Rice Transplanter, Semua Jadi Serba Mudah
Padi
merupakan tanaman budidaya terbesar yang dikelola oleh petani Indonesia. Di era
pertanian modern saat ini, menanam padi telah beralih menggunakan mesin transplanter karena lebih efisien dan
ekonomis. Inovasi teknologi rice transplanter terus berkembang, dari model walking sampai terbaru adalah model riding. Persemaian yang digunakan untuk mesin rice
transplanter membutuhkan cara yang berbeda jika dibandingkan dengan persemaian
konvensional. Persemaian padi yang digunakan adalah menggunakan tray atau
nampan. Tanah dianjurkan berasal dari lahan sawah bagian atas (top soil).
Persiapan media semai menggunakan media campuran tanah dan pupuk organik dengan
perbandingan 4 : 1 atau dapat juga campuran tanah dengan pupuk NPK 3 gram/tray.
Untuk benih dapat diseleksi dengan menggunakan campuran air dan garam dengan
perbandingan 10 liter air dengan 1,2 kg garam. Masukkan benih ke dalam larutan
garam kemudian buang bibit yang melayang dan gunakan benih yang tenggelam.
Benih yang terpilih ini kemudian dicuci dengan air bersih. Kemudian benih
tersebut direndam selama 24 jam, kemudian ditiriskan. Setelah diperam akan
terlihat adanya bintik putih pada lembaga tetapi belum tumbuh akar. Hal ini
merupakan tanda benih siap untuk disemaikan dalam tray.
PERSEMAIAN
Persemaian Lahan Kering : cara ini dapat disiapkan
tray ukuran panjang 60cm, lebar 18cm, dan tinggi 2,5 cm. Untuk mengatur
drainase, alas plastik dibuat lubang dengan ukuran diameter 0,2-0,3 cm dan
jarak antar lubang 2x2 cm atau 2x3 cm. Tray tersebut diisi dengan media yang
sudah diayak dan dicampur pupuk organik atau NPK setinggi 2 cm. Kemudian
disiram air secukupnya sampai lembab. Setelah itu taburkan benih padi yang
terpilih sebanyak kurang lebih 60 s.d. 70 gram (setara 3/4 gelas air mineral) /
kotak, sehingga dalam 1 ha membutuhkan benih sekitar 13 kg. Selanjutnya benih
ditutup kembali dengan abu sekam atau tanah secara merata setebal 0,3-0,5 cm,
kemudian tutup tray agar terhindar dari percikan hujan atau sinar matahari
secara langsung. Untuk lahan 1 ha diperlukan sekitar 175 - 185 tray.
Persemaian Basah/Lahan Sawah : Persemaian dapat
menggunakan tray atau plastik yang dibentangkan di lahan sawah. Lahan sawah
yang digunakan untuk persemaian harus rata dan bersih dari sisa jerami atau
gulma. Panjang plastik dapat sesuai dengan kebutuhan. Plastik perlu dilubangai
untuk mengatur aerasi pada persemaian. Plastik dibentangkan di atas lahan sawah
kemudian plastik tersebut dapat diisi dengan tanah sawah yang bersih dari
kotoran (gulma atau kotoran) setinggi 2 cm. Sebarkan benih dengan kerapatan
0,7-0,8 kg/m2 Selanjutnya benih ditutup kembali dengan abu sekam atau tanah
secara merata setebal 0,3-0,5 cm.
PEMELIHARAAN
Dilakukan penyiraman bibit saat berumur 4 hari
sampai siap tanam. Penyiraman dilakukan secara merata, terutama pada bagian tepi
tray setiap 1 - 2 hari sekali pada waktu pagi. Penyiraman dilakukan sampai air menembus
pada bagian bawah. Apabila bibit berwarna kuning dapat dipupuk dengan Phonska 1
gram/tray. Pupuk dilarutkan dalam 500 ml air kemudian disiramkan secara merata.
Setelah itu disiram kembali dengan air bersih (dibilas) untuk mencegah pupuk
tertinggal di daun. Bibit padi dalam tray dapat dipindah tanam saat umur 14
hari dan paling akhir adalah 18 hari setelah semai. Pengambilan bibit dengan
model persemaian kering menggunakan tray dapat langsung digulung sedangkan jika
persemaian dengan model persemaian hamparan di sawah benih harus dipotong
sesuai ukuran mesin tanam.
Youtube
: https://youtu.be/2J2zVSNMP58
MAXXI Bekerja, PETANI Sejahtera ...
Comments
Post a Comment